Kecerdasan
Majemuk
Kecerdasan
majemuk pada dasarnya adalah sesuatu yang sudah ada dalam diri sejak lahir. Itu
anugerah dan bukan sesuatu yang baru sehingga perlu kita usahakan untuk
menjadikannya sebagai milik kita, (Toge Aprilianto, psikolog “ Kudidik Diriku
Sebelum Mendidik Anakku”). Hanya satu syarat yang diperlukan utnuk
mengimplementasikan kecerdasan majemuk agar dapat bertumbuh dan berkembang
dalam anak, yaitu kesempatan. Baik kesempatan untuk merasakan, mengalami,
bergerak, berbicara, melakukan, bertanya, berdebat, melakukan kesalahan,
terjatuh, terluka, bahkan berdarah.
Seperti
apa sebenarnya tipe-tipe keceradasan majemuk itu? Berikut penjelasannya :
1.
Kecerdasan Lingusitik
Orang yang
memiliki tipe kecerdasan ini selalu berfikir dalam kata-kataketika gambar. Jika
anak memiliki kecerdasan linguistik, biasanya dia cakap dalam menggambarkan
maupun menjelaskan sesuatu melalui kata-kata. Dia juga senang membaca, menulis,
membuat cerita, atau berbicara tentang apapun.
Ada
beberapa orang dengan tipe kecerdasan ini yang cenderung kalem dan memiliki
kemampuan menyimak yang baik. Sementara yang lain sering mengungkapkan apa yang
ada di dalam kepalanya dengan berbicara lantang. Ciri-ciri lainnya adalah suka
bermain puzzle atau mengisi TTS.
Tipe
Belajar
Menurut
Amstrog, cara terbaik untuk belajar bagi anak-anak yang berbakat dalam bidang
ini adalah dengan mengucapkan, mendengarkan, dan melihat kata-kata. Orangtua
perlu memotivasi mereka dengan mengajaknya bicara, menyediakan banyak buku,
rekaman suara, serta menciptakan peluang untuk menulis. Selain itu, kita juga
bisa menciptakan ritual membaca buku bersama-sama setiap malam.
Sering-seringlah mengajak anak ke tempat yang berhubungan dengan kemampuannya
ini, seperti perpustakaan dan toko buku.
2.
Kecerdasan Logis-Matematis
Anak yang
menonjol dalam tipe keceradasan ini biasanya banyak bertanya dan suka bermain
puzzle. Mereka juga suka bereksperimen dan mencari penjelasan logis dari segala
hal yang dilihatnya.Mereka menonjol dalam menyelesaikan masalah melalui angka-
angka maupun logika, dan sering bermain dengan pikiran-pikiran yang diawali
dengan kata-kata “Bagaimana kalau....”. Anak yang menonjol dalam kecerdasan
logis-matematis biasanya meraih nilai tinggi dalam pelajaran sains, matematika,
dan komputer, meski mungkin itu bukan pelajaran favoritmereka. Selain itu,
anak-anak ini juga cenderung rapi, selalu bekerja berdasarkan perencanaan, dan
sangat detail adalam segala hal.
Tipe
Belajar:
Beri
mereka banyak kesempatan dan waktu untuk memelajari gagasan baru dan sabarlah
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Berikan penjelasan logis untuk
jawaban yang kita berikan. Sebagai permainan, kita bisa mengajarinya bermain
catur atau mendorong mereka untuk mengoleksi benda tertentu (sebab anak-anak
ini akan senang mengkategorikan sesuatu sesuai dengan jenisnya). Ajak dia ke
museum ilmu pengetahuan, pameran iptek, maupun tempat lain yang bisa mendorong
minatnya terhadap sains.
3.
Kecerdasan Visual-Spasial
Anak
dengan kecerdasan visual-spasial yang menonjol lebih suka melihat gambar
ketimbang teks. Jadi, bila kita memberinya sebuah majalah, ia akan tertarik
untuk melihat gambar, ilustrasi, maupun diagram ketimbang membaca isinya.
Anak-anak ini jga biasanya hobi menonton film. Sebagian dari mereka punya minat
dalam seni maupun kerajinan tangan, mulai dari menggambar, membuat patung,
menjahit, atau memotret. Ini karena mereka punya kelebihan dalam membayangkan
sesuatu dalam bayangan tiga dimensi. Anak-anak ini juga dapat dengan mudah
membaca peta atau arah.
Tip
Belajar:
Ajari
mereka melalui gambar, metafora visual, dan warna , kata Amstrong. Sediakan
berbagai media seperti film, video, diagram, peta, maupun grafik. Kembangkan
minat menggambar atau melukis, sertai fotografibila sudah lebih besar. Saat
bermain, ajak dia untuk mengasah imajinanya. Di hari libur, ajak anank-anak
berkunjung ke tempat-tempat yang memiliki arsitektur indah, planetarium, dan
museum seni.
4.
Keceradasan Kinestetik
Mendeteksi
anak dengan tipe kecerdasan ini sangat mudah: biasanya mereka suka berolahraga,
melakukan aktivitas fisik seperti menari, dan sering tidak bisa diam sehingga
sering salah didiagnosis mengidap kelainan hiperaktif. Anak-anak yang menonjol
dalam tipe ini ada juga yang suka melakukan kegiatan yang melibatkan kedua
tangannya, seperti mengerjakan kerajinan tangan, memperbaiki sesuatu, membuat
patung, atau melakukan sulap. Koordinasi tangan dengan matanya sangat baik,
sehingga mereka akan bisa dengan segera memelajari jenis olahraga baru. Selain
itu, anak-anak ini juga bisa dengan cepat menguasai permainan di komputer.
Tip
Belajar:
Anak-anak
dengan kelebihan tipe ini belajar dengan menyentuh, membaui, atau sambil bergerak.
Beri motivasi melalui seni peran, improvisasi dramatis, gerakan kreatif, dan
kegiatan yang melibatkan fisik, saran Amstrong. Asah kemampuan olahraga dan
menarinya, beri kesempatan mengerjakan project seni seperti membuat kerajinan
tanah liat.
5.
Kecerdasan Musikal
Anak
dengan tipe kecerdasan musikal yang tinggi tidak pernah lepas dari musik.
Mereka senang berdansa sambil mendengar lagu, bernyanyi, bermain alat musik,
atau sekadar menikmati acara-acara musikal. Anak-anak ini bisa mengingat lagu
yang baru saja didengarnya dan menyukai berbagai jenis musik, sesuai dengan
suasana hatinya. Tak jarang kita akan menemukannya sedang bernyanyi kecil atau
bersiul sambil melakukan pekerjaannya, seperti membuat PR atau membersihkan
kamar.
Tip
Belajar:
Anak-anak
seperti ini dapat belajar melalui irama dan melodi. Mreka akan belajar dengan
lebih mudah bila dinyanyikan, diberi ketukan, atau disiulkan, kata Amstrong.
Kita bisa menyetelkan musik kesukaannya untuk menemaninya belajar. Beri mereka
tambahan pelajaran musik jika diminta. Saat berkumpul dengan keluarga, ajak dia
bernyayi, membuat lagu baru bersama-sama, atau berkunjung ke tempat yang bisa
menumbuhkan kecerdasannya, seperti konser musik atau film musikal.
6.
Kecerdasan Antarpribadi-
Interpersonal
Anak-anak
yang menonjol dalam tipe ini memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang lain. Mereka juga suka bekerja, belajar, membantu, dan
berada diantara banyak orang. Biasanya mereka memiliki banyak teman dan menjadi
anggota dari berbagai macam klub. Mereka sangat peduli terhadap orang lain dan
pandai menadamiakan orang yang sedang bertengkar.
Tip
Belajar:
Beri
mereka kesempatan untuk belajar melalui hubungan sosial yang terus
menerus dengan orang lain, dan dengan mengajari anak-anak lain. Sediakan
permainan yang bisa dilakukannya bersama teman-teman dan dorong dia untuk ikut
dalam keanggotaan komunitas di sekolah.
7.
Kecerdasan Intrapribadi-
Intrapersonal
Anak-anak
pada kategori ini sangat memahami siapa diri mereka dan apa yang bisa mereka
lakukan. Mereka termasuk pandai dalam menentukan target bagi diri sendiri,
tekun, dan mau belajar dari kesalahan masa lalu. Anak menonjol dalam tipe ini
tidak selalu harus pemalu, namun memang mereka punya kebutuhan besar untuk
menyendiri atau merenung. Mereka senang menulis buku harian atau
melakukan sesuatu yang tidak noleh diketahui orang lain. Mereka juga cenderung
independen dan religius atau spiritual.
Tip
Belajar:
Beri
mereka kesempatan menetapkan target, memilih kegiatannya sendiri, menentukan
kemajuannya sendiri, dan memotivasi diri sendiri tanpa banyak interupsi
dariorang tua. Beri mereka ruang sendiri untuk bisa mengambangkan hobi dan
minat serta proyek rahasia mereka. Tanamkan kepercayaan pada mereka dan biarkan
berjalan dengan mandiri.
8.
Keceradasan Naturalistik
Anak-anak
yang sangat kompeten dalam tipe ini adalah seorang pecinta alam. Mereka lebih
suka berada di luar rumah, bermain di alam terbuka, dan berinteraksi dengan
binatang peliharaan. Bila dirumah, mereka mungkin akan suka berkebun,
mengumpulkan koleksi yang berhubungan dengan binatang, tanama, atau hal sejenis
(misalnya koleksi gambar, daun, bunga, batu-batuan). Mereka juga sangat
tertarik pada pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Tip
Belajar:
Biarkan
mereka belajar langsung dari alam. Ajak mereka ke hutan, gunung, sungai, danau,
saat mereka belajar tentang lingkungan hidup di sekolah. Bila tidak selalu bisa
berada di alam terbuka, Amstrong menyarankan orang tua untuk memastikan mereka
berkesempatan untuk meneliti alam melalui akuarium, terarium, menonton acara
yang berhubungan dengan alam bebas, atau memiliki binatang peliharaan di rumah.
Sumber :
Majalah SEKAR Sahabat Perempuan Indonesia, ediri106/13