Kondisi
psikologis siswa bermacam-macam dalam menghadapi Ujian Nasional, hal ini
disebabkan adanya dinamika psikis yang berbeda-beda dalam diri siswa. Siswa
yang dinamika psikisnya baik tidak mengalami kecemasan atau ketakutan dalam
menghadapi ujian nasional. Sebaliknya siswa yang dinamika psikisnya tidak baik
akan mengalami kecemasan atau ketakutan dalam menghadapi Ujian Nasional.
Dinamika
psikis adalah energi kejiwaan yang menggerakkan, yang penuh dinamika , yang
akan membawa dan menuju sukses dalam menghadapi Ujian Nasional. Energi
adalah kemampuan untuk bertindak. Energi merupakan ketetapan hati yang tidak
tampak yang dimiliki oleh setiap orang untuk melakukan sesuatu yang
menyenangkan hati mereka.Dalam diri siswa terdapat dua macam energi yaitu energi
fisik dan energi psikis. Energi psikis jauh lebih penting dari energi
fisik,karena dari alam bawah sadar yang dapat menimba banyak daya dan kekuatan
disaat dibutuhkan. Formula untuk menghimpun yang dinamis,yaitu:
(a)
menentukan tujuan. Tiada sesuatu pun yang dengan sendirinya menjadi dinamis
sebelum ditetapkan tujuan dengan jelas.
(b) menjaga
diri agar senantiasa dalam kondisi prima.
(c) mengatur
makanan yang bergizi, jangan melupakan vitamin.
(d) mencari kesempatan agar dapat memberikan
pelayanan kepada orang lain. Carilah emas yang tidak dapat lapuk.
(e)
ungkapkan rasa hormat dan penghargaan serta kebaikan kepada orang lain.
(f) memperbaharui kekuatan dirinya setiap kali
memperoleh keberhasilan.
Ditinjau
dari segi energi, siswa yang kondisi psikologisnya mengalami kecemasan atau
ketakutan, siswa tersebut sedang mengalami kehidupan keredupan energi psikis
dirinya, ibarat lampu yang kehilangan pancaran sinarnya, padahal sinar itu
mengandung makna bagi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, konselor melalui layanan konseling menfokuskan untuk
mengaktifkan dan membangun energi psikis yang ada pada diri siswa untuk
sebesar-besarnya kemanfaatan bagi diri sendiri dan lingkungannya terkait dengan
kesuksesan ujian nasional yang jujur dan akuntabel.
Siswa yang
sedang mengalami kecemasan atau ketakutan adalah siswa yang sedang bermasalah
dan sedang berada dalam keadaan tertekan, tidak berdaya. Dalam keadaan seperti
ini siswa mudah terjajah oleh kekuatan-kekuatan yang merasuk ke dalam dirinya
yang dapat semakin melemahkan dan menimbulkan berbagai kerusakan dirinya dan
kegagalam dalam menghadapi ujian nasional. Siswa yang bermasalah adalah siswa
terjajah. Potensi dan energi dirinya tidak berkembang atau tidak bersinar. Rasa
aman siswa terganggu, kompetensi tidak bisa berfungsi, aspirasi terkungkung,
semangat belajar layu, dan kesempatan yang terbuka baginya untuk sukses akan
terbuang.
Sumber : http://abkin.org