Minggu, 03 Februari 2013

MENGAJAK SI KECIL BERFIKIR POSITIF



Berfikir positif tidak hanya hak/monopoli orang dewasa atau pun remaja. Sejak usia balita, seyogyanya anak sudah mulai diajak untuk berfikir positif. Karena berfikir positif akan membuat anak lebih tahan menghadapi situasi krisis di usia dewasa nantinya.
Berfikir positif terkait dengan beberapa hal, diantaranya pengenalan anak terhadap dirinya, khususnya kekurangan yang ia miliki karena berfikir positif berbanding terbalik dengan keraguan diri. Semakin ragu, semakin ia jauh dari pikiran positif.
CIRI-CIRI :
Anak yang selalu berfikir positif menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
©     Sering menggunakan kalimat positif untuk mengungkapkan pemikirannya. Misalnya, “Baiklah, mungkin hari ini nilai bahasa Inggrisku hanya 6, tapi besok aku yakin dapat 8”.
©     Optimis dan percaya diri
©     Jarang mengeluh tentang kesulitan yang dihadapi.
©     Tidak mudah merasa minder.
©     Antusias terhadap hal-hal yang baru
©     Tidak mudah menyerah ketika menemui kesulitan
©     Tetap semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
©     Mudah bangkit dari kekecewaan
Langkah-Langkah
            Meski anak belum menunjukkan ciri-ciri tersebut, orang tua tak perlu khawatir, sebab pada dasarnya tiap anak punya potensi untuk mengembangkan kemampuannya. Ada beberapa hal yang perlu ditanamkan, diantaranya adalah:
1.     Berikan contoh
Orangtua sebagai figure terdekat anak adalah model penting. Untuk melatih anak berfikir positif, orangtua harus terlebih dahulu menerapkan pola berfikir positif bagi dirinya sendiri. Ungkapkan pemikiran dalam kalimat- kalimat positif misalnya, “tadi mama masak sayur gosong, berarti malam ini kita makan telor ceplok special buatan mama” atau disaat terjebak macet “Gara-gara macet, kita jadi bisa lihat banyak kendaraan seperti ular ya”
2.     Kembangkan rasa percaya
Berilah penghargaan positif berupa pujian, mengembangkan kemandirian agar anak terlatih melakukan segala sesuatunya sendiri sesuai usianya.



3.     Balas keluhan anak dengan respon positif
Maksudnya ketika anak mengatakan “aku tidak bisa” saat mengerjakan tugas, orang tua bisa membalas dengan respon yang positif “coba dulu satu per satu, mama yakin kamu bisa”
4.     Selalu mengajak anak untuk melihat sisi positif atau hikmah dari apa yang dialami
Misalnya anak dipilih menjadi ketua kelas. Orangtua bisa menyemangatinya dengan mengatakan “dengan ditunjuk sebagai ketua kelas, meskipun berat kamu punya keistimewaan dibanding teman yang lain”
5.     Ungkapkan kelebihan anak ketika ia merasa gagal/kecewa
Misalnya dengan mengatakan, “Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini sayang semua orang pasti pernah gagal. Tapi ingat nggak, nilai matematika kemarin kamu masih dapat nilai 9 kan?”
6.     Berikan dorongan dan tanamkan semangat untuk mencoba sesuatu lebih dari 1 kali
“Misalnya : Meskipun nilai ulangan kali ini kamu gagal, besok kamu pasti bisa dapat nilai bagus, asal ma belajar”
7.     Ajari anak untuk memandang masalah dari berbagai sudut pandang
Ajukan beberapa alternatif cara memandang permasalahan. Misalnya saat ada teman yang menjauhinya, katakan pada mereka “ saat dijauhi teman kamu pasti sedih, tapi kamu tetap anak mama yang manis, yang pernah  mama kenal. Mungkin saja ia menjauhi karena ada masalah lain yang tidak berhubungan dengan kamu.”
Sumber : Parenting center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar